PEMERIKSAAN FISIK IBU
HAMIL
Menurut Abdul Bari Saifudin Kunjungan antenatal untuk pemantauan &
pengawasan kesejahteraan ibu & anak minimal 4 kali selama kehamilan sbb:
1. Kehamilan
trimester I (< 14 minggu ) 1x kunjungan
2. Kehamilan
trimester II ( 14-28 mgg ) 1x kunjungan
3. Kehamilan
trimester III ( 28-36 mgg & sesudah 36 mgg ) 2 x kunjungan.
Walaupun demikian, disarankan kpd
ibu hamil utk memeriksakan kehamilannya dgn jadwal sbb:
1. Haid terakhir sampai dgn
kehamilan 28 mgg :1x /4mgg
2. Kehamilan 28 – 36 mgg :
1x/2minggu
3. Kehamilan 36 – 40 mgg :
1x/minggu
A.
PEMERIKSAAN UMUM
1. Keadaan
Umum, kesadaran, keadaan gizi, kelainan
bentuk tubuh.
2. Apakah
ada anemis, sianosis, dispnea
3. Mengukur
tinggi badan & berat badan TB < 145 ®
pd primi ® Resti
4. Mengukur
BB & LLA
·
Peningkatan BB
berlebihan ®Resti
·
LLA ≥ 23,5 cm ®Normal
·
LLA < 23,5 cm ®
Resti
5. Mengukur
tanda – tanda vital
TD
yg adekuat diperlukan utk mempertahankan
fungsi plasenta.
·
TD : 130/90 mm Hg ®
waspada
·
TD : 140/100 mm Hg ®Resti/patologik
NB : Sistolik ≥ 30 mm Hg,
Diastolik ≥ 15 mm Hg
6. Cacat
tubuh : krn dpt mempengaruhi kehamilan /persalinan (kyposis, lordosis,scoliosis
) ®
gg pertumbuhan janin, kesulitan dlm persalinan.
7. Periksa
refleks lutut ( patella )
·
Refleks negatif ®defisiensi
vit,BI
·
Hiper refleksi ®
hipertensi/ oedema otak
8. Periksa
oedema
Menekan
pd daerah pretibia & dorsalis pedis
· Normal :
negatif
· Patologik : positif
1,2,3,4
B.
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Inspeksi
·
Muka : cloasma gravidarum
·
Mata : Konyungtiva pucat/tidak.
·
Leher : kelenjar gondok & v.jugolaris
·
Payudara :
Hiperpigmentasi areola, putting masuk ®
tdk normal
·
keluar cairan dr
putting susu.
·
Abdomen : Strie/linea nigrae,
alba, gerakan janin, jaringan parut.
·
Vulva : apakah ada
edema, varices, luka, pengeluaran cairan (warna, bau,jumlah )
·
Perineum : keadaan
perineum ( varices, cikatrik, edema ).
·
Tungkai : edema,
varices ( →Trombosis vena profunda ).
2. Palpasi
Tujuan :
Utk
menentukan:






Bagian janin dpt
dipalpasi setelah usia gestasi 20 minggu.


·
Letak janin (situs ) :


·
Presentation / bagian
janin letak paling bawah/depan.( masuk PAP )


·
Habitus/kedudukan


Pemeriksaan
tuanya kehamilan dpt ditentukan dr TFU yaitu :
·
Sebelum 3 bln : fundus
uteri belum teraba
·
Akhir bln ke 3 ( 12 mgg
): TFU 1-2 jari diatas symphisis.
·
Akhir bln ke 4 ( 16 mgg
): TFU antara symphisis & pusat
·
Akhir bln ke 5 ( 20 mgg
): TFU 3 jr bpst
·
Akhir bln ke 6 ( 24 mgg
): TFU Setinggi pst
·
Akhir bln ke 7 ( 28 mgg
): TFU 3 jr atas pst
·
Akhir bln ke 8 ( 32 mgg
): TFU berada pd pertengahan antara px
·
Akhir bln ke 9 ( 36 mgg
): TFU 3 jr dbawah px
·
Akhir bln ke 10 ( 40
mgg ): TFU berada di pertengahan px dgn pst
Palpasi
menurut :

·
TFU/tuanya kehamilan
·
Letak anak dlm rahim
·
Bgn terendah masuk PAP
v
Leopold
I
Ø Cara:
ü tempatkan
tangannya tepat dibawah
sifisternum/processus xipdeus.
ü Menekan
perlahan, gerakkan tangan kebawah abdomen sampai merasakan batas lengkung
fundus
ü Perhatikan
jumlah lebar jari yg dpt mengakomodasi diantara jarak tersbt.
Ø Cara
lain : mengukur antara fundus - sympisis pubis dgn pita meter.
Tujuan:
§
Menentukan tinggi dasar
rahim/TFU
§
Menentukan bagian janin
yg berada didasar rahim
Menyimpulkan
: tuanya kehamilan & bagian apa yg terdpt dlm dasar Rahim
v Leopold II → palpasi
lateral
Utk melokalisasi punggung
janin
§
Meraba samping rahim
& rasakan disebelah mana tahanan yg lebih keras & tahan terus dr atas
kebawah.
Menyimpulkan
:
ü
Letak punggung janin pd
letak membujur
ü Kepala
janin disebelah kiri atau kanan pd letak lintang.
v
Leopold
III
Meraba bagian bawah
dengan satu tangan
Menyimpulkan:
§
Let.kep : teraba bagian
yg besar, keras, bulat, melenting atau balotemen.
§
Let.su : Teraba bagian besar
yg tdk bulat, tdk rata, tdk melenting, atau balotemen.
§
Let.lin : tdk teraba
bagian besar / kosong.
v
Leopold
IV:
Meraba bagian janin
yg berada dibagian bawah rahim dgn 2
tangan
Caranya
:
§
Pemeriksa menghdp ke
kaki klien
§
Ke 2 tangan menangkap
kepala diatas PAP
§
Ke 2 tangan meraba bgn bawah perut &
berusaha menangkap kepala seluruhnya.
Menyimpulkan
:
Sejauhmana bagian terendah
janin masuk PAP.
Ada 2 kemungkinan :
§ Jari
ke 2 tangan saling bertemu melingkari kepala ®kepala
belum masuk PAP
§ Jari
ke 2 tangan saling menjauhi ®kepala
sdh masuk PAP.
Ø Menentukan penurunan
janin “ Perlimaan “. Kepala janin
§ 5/5
: kepala dpt diraba diatas symphisis pubis
§ 4/5
:
4 sebagian besar kep.janin berada diatas
symphisis pubis.
§ 3/5
: 3 dari 5 jari bgn kepala janin teraba
diatas symphisis.
§ 2/5
: jika hanya 2 jari dr 5 jari bgn kep.janin berada diatas symphisis pubis.
§ 1/5
: sebgn kecil kep.janin dpt diraba diatas symphisis pubis.
§ 0/5 : jika kepala janin tdk teraba dr luar.
Ø Ada 3 keadaan pd palpasi
( Leopold IV )
1)
Konvergen yaitu jika
bgn yg masuk baru sebagian kecil
2)
Sejajar yaitu jika bgn yg masuk baru setengah bagian.
3)
Divergen yaitu jika
hampir seluruh kepala janin masuk pelvis.
Mengukur
jarak symphisis – fundus dgn cara Mc.Donald :
Utk
mengikuti pertumbuhan bayi dgn cara mengikuti pertumbuhan rahim ditentukan dlm
cm
Ø Hubungan antara TFU
& tuanya kehamilan sbb :
§ TFU
(cm) = tuanya kehamilan
3,5 cm
TFU dlm cm umur keh.dlm bln
ü 20 cm 5 bulan
ü 23 cm 6 bulan
ü 26 cm 7 bulan
ü 30 cm 8 bulan
ü 33 cm 9 bulan
§ Pengukuran
TFU pd trimester ke 2 & ke 3: Mc.Donald
ü
TFU ( cm ) x 2/7 ( atau
+ 3,5 = durasi kehamilan dlm bulan
ü
TFU ( cm ) x 8/7 =
durasi kehamilan dlm minggu.

Periksa
adanya keseimbangan antara kepala & panggul.
Ada 2 kemungkinan :
1) Kepala
tdk menonjol diatas symphisis berarti ada keseimbangan antara kepala &
panggul
2) Kepala
menonjol diatas symphisis < 2 jari berarti kepala masih dpt melalui panggul.
Kepala menonjol > 2 jari diatas
symphisis berarti ada ketidakseimbangan antara kepala & panggul.Disebut “Osborn Positif”



3.
Auskultasi
( periksa dengar )

§
Mendengar djj®12
mggu dgn Dopler
18–20mgg dgn Fetoscope/stethoscope pinard /
funduscope
§
Menghitung frekwensi .
§
Menentukan irama &
keteraturan djj.
·
Menggunakan stetoskop
monoral atau fetoscope Laenex pada usia akhir bln ke 5
§
DJJ hrs dibedakan dari
·
Nadi ibu ( aorta )
·
Bising rahim

·
Adanya kehamilan
·
Adanya janin yg hidup
·
Letak janin

·
Stetoskop hrs
diletakkan tegak lurus.
·
Tdk boleh dipegang utk
menghindari suara tambahan.
·
Pastikan djj,
bandingkan dgn detak nadi ibu.

·
Gerakan janin: sedikitnya 10 x /hr ( seperti bunyi pukulan ).
·
Bising tali pusat :
seperti bunyi tiupan , cepatnya sama dengan djj krn talipusat tertekan oleh
sesuatu

·
Detak aorta : cepatnya
sama dengan dgn nadi ibu.
·
Bising rahim : seperti
bunyi tiupan angin , cepatnya sama dgn detak nadi ibu.
·
Gerak usus : pd wkt
periksa dengar hrs diperhatikan frekwensi teratur tidaknya djj.

Frekensi djj N : 110 – 160 X/mt ( NICE, 2001 , Bobak, 2006 ).

§ Diatas
pusat : 1,2,5 & 6 ®letsu
§ Dibawah
pusat : 3,4,7 & 8 ®letkep
§ Sejajar
pusat : 9 & 10 ®letlin
§ Pd
letak menekur djj paling jelas terdengar pd sisi punggung janin yaitu daerah
scapula.
§ Pd
letak menengadah djj paling jelas terdengar pd sisi dada.
4.
Perkusi
( mengetuk ) .
Refleks patella : +/+ ® normal
++/++® Hiperefleksia ® hipertensi.
5.
Pemeriksaan
panggul



·
Pandang/inspeksi:
pendek, khiposis, lordosis, skoliosis.
·
Raba/palpasi:
primigravida ≥36 mgg kepala belum masuk PAP, 40 mgg aterm terdpt kelainan.
·
Perasat Osborn positif.
a.
Ukuran
panggul luar
1) Distansia
spinarum : 23 – 26 cm
Spina iliaka anterior superior kanan &
kiri.
2)
Distansia kristarum :
26 – 29 cm
Krista iliaka kiri & kanan.
3)
Konjugata eksternal
atau boudelogne: 18 – 20 cm
Tepi atas symphisis & prosesus
spinosum lumbal V (tlg pinggang Ke V)
4)
Distansia tuberum 10,5 cm – 11 cm
Atau ukuran melintang dr pintu
bawah panggul atau ukuran inter tuber iskhii. Jarak antara tuber iskhiadikum
kiri & kanan.
Perhatian :
Ø Bila
selisih antara distansia kristarum & distansia spinarum < 2,5 cm ®
kemungkinan panggul sempit.
Ø Bila
diameter boudelogne < 16 cm ®kemungkinan
panggul sempit.
Ø Bila
distansia tuberum < 10,5 cm ®sempit.
Normal bila tinju tangan bisa masuk.
Ø Lingkar
panggul : 80 – 90 cm
b. Ukuran
panggul dalam





6.
Pemeriksaan
dalam

Keadaan cerviks/portio; tebal,
tipis, kaku, lunak.



7.
Pemeriksaan
laboratorium :





8.
Pemeriksaan
penunjang lainnya :


C.
Menghitung
tanggal persalinan & tafsiran BBJ
1.
Menghitung
tanggal persalinan
v
Menurut aturan Naegle
Ø
Tambahkan 7 hari pd
hari I PMT ( Periode Menstruasi Terakhir), bulan PMT
dikurangi 3 bulan dan tambahkan 1 tahun.
Ø
Tanggal tafsiran partus
dihitung dgn menambahkan 7 hari pd tgl periode menstruasi hari pertama haid
terakhir ( HPHT ), kemudian dikurangi 3 bulan dan ditambahkan 12 bulan
TP = (( HPHT + 7 ) -3 ) + 12 atau bila bulan tidak bisa dikurangi
dgn 3 hrs ditambah 9 , tahun tetap
Contoh :
a. HPHT
tgl 1 januari 2007
TP = ( 1+ 7 ) 1+9 + tetap
8 – 10 – 2007 berarti
TP = 8 oktober 2007
b. HPHT
tgl 28 oktober 2008
TP = ( 28+ 7 ) 10-3 ) + 12 bulan
berarti TP = 35 – 7 - 2009
Jadi TP = 5 Agustus 2009
c. HPHT
= 22 Desember 2008
TP = ( 22 + 7 ) 12 – 3 ) + 12 bulan
29
– 8 – 2009
Kebanyakan wanita melahirkan 7 hr sebelum tafsiran TPP atau 7 hr setelah TPP.
2 Cara
menentukan TBBJ = TFU ( cm –N) x 155

TFU ( cm) – 13 x155 = ……….. grm

TFU
( cm ) – 12 x 155 = ………grm

TFU (
cm ) – 11 x 155 = …………grm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar