Rabu, 15 April 2015

Satuan Acara Penyuluhan DBD



 vm



KEGIATAN PENYULUHAN
                                   
    Pokok Bahasan              : Penyuluhan Sistem Imun       
    Sub Pokok Bahasan      : Demam Berdarah Dangue (DBD)     
    Sasaran                          : Klien dan Keluarga
    Pemateri                        : Mahasiswa Unipa    
    Waktu                           : Jumat, 17  April 2015 Pukul   9.00 Wib                      
    Tempat                         : Di Poli Anak RSUD Ibnu Sina Gresik    
   
A.    Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Klien dan keluarga klien mampu memahami tentang  DBD  dan pencegahannya.
2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan klien dan keluarga mampu:
a.       Menyebutkan pengertian  DBD
b.      Menyebutkan penyebab DBD
c.       Menyebutkan tanda dan gejala DBD
d.      Menyebutkan penatalaksanaan DBD
e.       Menjelaskan cara pencegahan DBD


B.     Sasaran
Klien dan Keluarga klien yang datang rawat jalan di Poli Anak RSUD Ibnu Sina Gresik

C.    Materi
Terlampir

D.    Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

E.     Media
Media yang digunakan untuk penyuluhan, adalah : leaflet dan flipcart


F.     Seting Ruangan


 P

 M

  O
  N

 N

 K

 K

 K

 K
K  K
               F       
 K
K         

                    

K
 

K
 

K
 

K
 
 





Keterangan :


   P
 
                        :  Leader (Sudarwati Nababan, S.Kep )

M
 
 


Coleader (Yuliana N.Tince, S.Kep)

O
 
 


:  Observer (Helmiana K.Kaju, S.Kep )

K
 
 


:  Klien dan Keluarga

        F
 
 


:  Fasilitator (Modestus Riki Sonata, S.Kep)


     N
 
: Pembimbing klinik (Heni Sujimah, S.Kep., Ners) dan
  Pembimbing Institusi  (Emanuela Natalia Nua, S.Kep., Ners)




A.    Pengorganisasian     
Leader        : Sudarwati Nababan, S.Kep
                  Coleader     : Yulianan N.Tince, S.Kep
                  Observer     : Helmiana K.Kaju, S.Kep
                  Fasilitator   : Modestus Riki Sonata, S.Kep  
                  
                                                        
B.    Pembagian Tugas
                    1.Peran Leader
ü Membuka dan menutup acara
ü Membuat tata tertib acara
ü Leader dan coleader bekerja sama dalam melaksanakan acara
Menjawab pertanyaan dari semua peserta

                    2.Peran Coleader
ü Menyampaikan materi
ü Coleader dan leader bekerja sama dalam melaksanakan acara
Menjawab pertanyaan dari semua peserta

  3.Peran Observer
ü Mengamati jalannya kegiatan acara
ü Menilai dan  mencatat  perilaku verbal dan nonverbal dari semua peserta
ü Melakukan Evaluasi dengan mengajukan pertanyaan
ü Mengingatkan coleader tentang waktu kegiatan
ü Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
ü Membuat laporan penyuluhan

  4.Peran Fasilitator
ü Memotifasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
ü Membuat absensi bagi peserta penyuluhan
ü Memfasilitasi kegiatan penyuluhan



G.    Rencana Kegiatan

No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1
5 menit
Pembukaan :
Salam pembuka
Memperkenalkan diri, menjelaskan topik penyuluhan dan tujuan penyuluhan, dan kontrak
waktu

Mendengarkan
dan menjawab salam
2
30 menit
Penyajian :
1.      Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang DBD
2.      Menjelaskan materi tentang :
Pengertian, penyebab, tanda dan gejala Penatalaksanaan, Pencegahan DBD.
3.      Memberi kesempatan untuk bertanya.
4.      Menjawab pertanyaan
5.      Memberi kesempatan pembimbing untuk memberi masukan

Mengemukakan pendapat

Mendengarkan
dan memperhatikan.


Mengajukan pertanyaan bila kurang mengerti.
Mendengarkan dan memperhatikan.
Mendengarkan dan memperhatikan
3
10 menit
Penutup :
1.      Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan.
2.      Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
3.     Mengucapkan salam     penutup.

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan dan memperhatikan

Menjawab salam






H.    Daftar Pertanyaan
Daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada klien dan keluarga, yaitu :
«  Sebutkan penyebab  dari  DBD
«  Sebutkan tanda dan gejala dari DBD
«  Sebutkan cara penularan penyakit DBD
«  Sebutkan pertolongan pertama penderita DBD
«  Sebutkan cara pencegahan DBD

I.       Penilaian Keberhasilan
Penilaian keberhasilan dari penyuluhan adalah dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada klien dengan kriteria :
a.         Mampu menjawab 4-5 pertanyaan dengan benar kategori BAIK
b.          Mampu menjawab 2-3 pertanyaan dengan benar kategori CUKUP
c.     Mampu menjawab 1 atau tidak mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar    kategori KURANG

J.      Daftar Pustaka

Mansjoer, A. (2003) Kapita Selecta Kedokteran. Jilid II, Ed 3. Media Aesculapius: Jakarta

Misnadiarly. (2009) Demam  Berdarah  Dangue.  Pustaka Populer Obor:  Jakarta

Nadusel, H. (2007) Cara  Mudah  Mengalahkan  DBD.  Buku Kompas:  Jakarta

Ngastiyah. (2005)  Perawatan  Anak  Sakit.  EGC:  Jakarta




MATERI

Pengertian
Demam Berdarah Dangue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya dengan ciri-ciri demam tiba-tiba tanpa ada sebab jelas yang dapat menyebabkan kematian  (Mansjoer, Arif. 2003).  

Penyebab dan Ciri Nyamuk Aedes Aegypti
·           Demam Berdarah dangue disebabkan oleh virus dangue
·       Virus dangue penyebab DBD memerlukan bantuan nyamuk untuk berpindah ketubuh manusia.  Nyamuk yang lebih sering sebagai pembawa virus dangue adalah nyamuk betina belang-belang hitam-putih Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Ngastiyah, 2005). 

Tanda dan Gejala
·         Mendadak demam tanpa ada sebab yang jelas
·         Muka Merah
·         Badan lemah
·         Tanda-tanda perdarahan seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti digigit nyamuk
·         Perdarahan hidung (mimisan)
·         Dapat muntah atau berak darah
·         Kadang –kadang sakit uluhati
·         Bila sudah parah penderita gelisah, ujung kaki dan tangan dingin disebut syok  (Nadusel, Handrawan. 2007).

 Bagaimana Cara Membedakan Demam pada Penyakit DBD dan
 Demam pada Penyakit Lain…………?
            Sepintas kelihatan tidak ada bedanya demam berdarah dangue dengan demam pada penyakit lainnya, namun bila diamati, demam pada demam berdarah dangue menunjukkan sifat yang sfesifik, yaitu “Demam Pelana Kuda” artinya apabila demam pasien demam berdarah dangue dibuat grafik, gambaran demamnya menyerupai gambar pelana kuda.  Setelah demam selam 3 hari, demam akan mereda sendiri pada hari keempat, kemudian demam muncul kembali sampai hari kelima, dan lalu dengan sendirinya mereda lagi (Nadusel, 2007).
            Dilihat dari gejala demam ini penyakit  demam berdarah dangue dibagi atas tiga fase yaitu, fase demam tinggi 1-3 hari disertai sakit kepala, nyeri sekujur tubuh, nyeri uluhati, mual muntah kadang disertai bercak merah di kulit.  Fase kritis demam turun pada hari ke 4-5 sehingga ini yang mengecohkan orang tua, seolah terjadi kesembuhan sehingga kemungkinan terjadinya “Dangue Syock Syndrome” renjatan karena perdarahan atau kebocoran plasma, depresi sum-sum tulang ditandai penurunan thrombocyt dan leucocyt.  Perdarahan berupa mimisan, gusi berdarah, berak warna hitam, muntah darah, perdarahan di bawah kulit berupa bintik-bintik kemerahan mirip bekas gigitan nyamuk. Hari ke 6-7 disebut fase masa penyembuhan  (Widodo, 2009).



Bagaimana Mengetahui Bahwa Perdarahan Kulit Benar Suatu 
Tanda Perdarahan Demam Berdarah Dangue
Jika pasien demam mempelihatkan bintik merah mirip bekas gigitan nyamuk, lakukan peregangan kulit di area sekitarnya dengan jari.  Jika kemudian bintik merah yang dicurigai bintik perdarahan tampak lebih pudar merahnya, kemungkinan bukan bintik perdarahan demam berdarah dangue.
Sebaliknya, jika pada saat kulit diregangkan bintiknya tidak pudar, kemungkinan benar tanda perdarahan demam berdarah dangue (Misnadiarly, 2009).
Tes Tourniquet/ Tes Rumple Leede, tes ini cara awal paling sederhana bila suatu demam dicurigai sebagai infeksi dangue. Cara melakukannya  dengan alat tensimeter, bebatan dilengan atas dipertahankan pada tekanan atas ditambah tekanan bawah dibagi dua, tunggu 5 menit lalu perhatikan apakah didaerah kulit lipatan siku dibawah bebatan atau di lengan bagian bawah ada bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk. Jika ada berarti positif infeksi dangue. Tanpa tensimeter kita dapat melakukannya sendiri dengan membebat lengan atas menggunakan sapu tangan dengan tekanan secukupnya, setelah lima menit, perhatikan apakah ada keluar bintik merah jika ada langsung ke dokter  (Misnadiarly, 2009).


Cara Penularan
            Penularan virus dangue dimulai dari adanya virus di dalam tubuh pasien yang sedang terserang virus dangue, kemudian apabila ada nyamuk Aedes aegypti  menggigit tubuh si pengidap virus, virus akan bersiklus hidup di dalam tubuh nyamuk termasuk di dalam air liurnya.  Nyamuk yang di dalam tubuhnya sudah bervirus lalu memindahkannya ke tubuh orang sehat setelah menggigitnya.
Begitu seterusnya terjadi, virus dangue berpindah dan berpindah lagi ke banyak tubuh sehat lainnya melalui gigitan nyamuk bervirus, bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh maka ia akan menderita DBD (Nadusel, Handrawan. 2007).

Bagaimana Cara Hidup Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus……..?
·         Nyamuk Aedes aegypti suka tinggal di dalam rumah yang sejuk, lembab, gelap dan berbau manusia, hinggapnya di barang-barang yang bergelantungan di kamar.
·         Nyamuk Aedes aegypti menghisap darah manusia pada jam-jam tertentu yaitu, pagi hari pukul 06.00-09.00, dan sore hari pukul 15.00-17.00, diluar jam tersebut nyamuk betina hinggap di air jernih/ bersih dalam wadah tergenang untuk bertelur seperti :
1)      Barang bekas berisi air hujan di pekarangan misalnya tempurung kelapa, kaleng bekas, ban bekas, gelas bekas frutamin, oki jeli, botol aqua
2)      Wadah penyimpanan air di dalam rumah. Misalnya WC/ bak mandi, tempayan, gentong, kotak penampung air di alas kulkas, air  pas bunga,  baki penampung air dispenser dan tempat makan anjing atau burung  (Misnadiarly, 2009)
·         Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di rumah, juga terdapat nyamuk Aedes albopictus yang senang hidup di luar rumah, dan dikebun yang rindang


Siapa Saja yang Terkena DBD …..?  dan Mengapa Anak Sering Terkena Penyakit DBD……..?
            DBD  paling banyak menyerang anak dibawah usia 15 tahun tetapi dapat pula menyerang orang dewasa. 
Cara hidup nyamuk Aedes aegypti  kiranya menjadi sebab anak balita mudah terserang demam berdarah, karena balita membutuhkan tidur pagi, siang dan sore hari.  Sarang nyamuk selain di rumah, juga banyak dijumpai di sekolah, apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab dan anak sekolah pada umumnya berada di sekolah pada pagi dan sore hari.  Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai tempat berkumpulnya anak-anak yang rentan terhadap penyakit demam berdarah dangue merupakan tempat yang potensial untuk terjadinya penularan penyakit ini (Misnadiarly, 2009).
            Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di rumah, juga terdapat nyamuk Aedes albopictus yang senang hidup di luar rumah, dan dikebun yang rindang, sehingga anak dapat juga terkena gigitan nyamuk kebun tersebut di sore hari tatkala bermain.  Faktor daya tahan tubuh anak yang belum sempurna seperti halnya orang dewasa dan sering kali anak sulit makan makanan bergizi juga merupakan faktor mengapa anak lebih banyak terkena penyakit demam berdarah dangue (Misnadiarly, 2009).


Pertolongan Pertama
Apabila keluarga menemukan tanda dan gejala seperti: anggota keluarga mendadak panas tinggi tanpa ada sebab jelas, badan lemah, maka :
·           Penderita  segera diberi obat penurun panas golongan parasetamol.
         ·           Beri kompres hangat
·           Beri minum yang banyak 8 gelas dalam satu hari seperti air, susu, sirop dan oralit.
·           Jika dalam waktu dua hari panas tidak turun atau timbul tanda gejala lanjut berupa bintik-bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk, muntah-muntah, dan mimisan. Dianjurkan segera membawa anggota keluarga yang demam ke dokter atau puskesmas  terdekat untuk segera mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan (Misnadiarly, 2009).


Cara pencegahan
Vaksin/ obat untuk  penyakit DBD ini belum ditemukan.  Cara yang tepat untuk mencegah adalah :
a.    Terhadap Lingkungan
·           Perilaku hidup sehat terutama meningkatkan kebersihan lingkungan.
·           Pemberantasan sarang nyamuk bersama-sama, di rumah, di sekolah, di rumah sakit, di tempat ibadah dan  rumah makan (Misnadiarly, 2009).
b.   Terhadap Nyamuk Perantara
Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti  jentik dan induknya.
1)        Cara memberantas jentik dilakukan dengan 3 M Plus yaitu :
Menguras, Menutup, dan Mengubur. Artinya :
·           Menguras bak mandi seminggu sekali
·           Menutup rapat tempat penyimpanan air
·           Mengubur barang-barang bekas yang tidak dipakai dan dapat menampung air hujan (kaleng bekas, ban bekas, botol bekas, gelas bekas frutamin, agua, oki jeli dan lain-lain)
·      Membersihkan dan mengganti air tempat minum binatang tiap hari (burung, anjing, babi dan lain-lain)
·           Mengganti air vas bunga seminggu sekali
·           Membersihkan tanaman yang berpelepah dari tampungan air hujan
·           Membersihkan air pada kotak di belakang kulkas
·           Membersihkan air tempat penampungan air dispenser
·           Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit di kuras.
2)      Cara memberantas nyamuk dewasa seperti :
·         Jangan menggantung baju bekas pakai, di kamar
·         Pengasapan/ foging pada daerah dimana dijumpai penderita DBD
·         Memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah (Misnadiarly, 2009).

c.       Terhadap Diri Kita
1)      Memperkuat daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi tiap hari
2)      Melindungi diri dari gigitan nyamuk yakni :
·         Memakai kelambu saat tidur pagi dan sore hari
·         Memakai lation anti nyamuk saat bermain di kebun
·         Jika kelas gelap dan lembab semprot dengan obat nyamuk lebih dahulu sebelum pelajaran dimulai  (Misnadiarly, 2009).





Tidak ada komentar:

Posting Komentar