vm
KEGIATAN PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Penyuluhan Sistem Imun
Sub Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dangue (DBD)
Sasaran : Klien dan Keluarga
Pemateri : Mahasiswa Unipa
Waktu : Jumat, 17 April 2015 Pukul 9.00 Wib


A. Tujuan
Klien dan keluarga
klien mampu memahami tentang DBD dan pencegahannya.
2.
Tujuan Instruksional Khusus
(TIK)
Setelah diberikan penyuluhan
selama 45 menit diharapkan klien dan keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian DBD
b. Menyebutkan penyebab DBD
c. Menyebutkan tanda dan gejala DBD
d. Menyebutkan penatalaksanaan DBD
e. Menjelaskan cara pencegahan DBD
B. Sasaran
Klien dan Keluarga klien yang datang rawat jalan di Poli Anak RSUD Ibnu Sina Gresik
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
E. Media
Media yang digunakan untuk penyuluhan, adalah : leaflet
dan flipcart
F. Seting Ruangan
|
M |
|||||||||||||
O N |
N |
|||||||||||||
K |
K |
|||||||||||||
K |
||||||||||||||
K |
||||||||||||||
K | K | |||||||||||||
F | K |
K |
|
|
|
|
Keterangan :
|
: Leader
(Sudarwati Nababan, S.Kep )
|
: Coleader (Yuliana
N.Tince, S.Kep)
|
: Observer (Helmiana K.Kaju, S.Kep )
|
: Klien dan Keluarga
|
:
Fasilitator (Modestus Riki Sonata, S.Kep)
|
: Pembimbing klinik
(Heni Sujimah, S.Kep., Ners) dan
Pembimbing
Institusi (Emanuela Natalia Nua, S.Kep.,
Ners)
A. Pengorganisasian
Leader : Sudarwati Nababan, S.Kep
Coleader : Yulianan N.Tince, S.Kep
Observer : Helmiana K.Kaju, S.Kep
Fasilitator : Modestus
Riki Sonata, S.Kep
B. Pembagian
Tugas
1.Peran
Leader
ü
Membuka dan menutup acara
ü
Membuat tata tertib acara
ü
Leader dan coleader bekerja sama
dalam melaksanakan acara
Menjawab pertanyaan dari semua peserta
2.Peran
Coleader
ü
Menyampaikan materi
ü
Coleader dan leader bekerja sama
dalam melaksanakan acara
Menjawab pertanyaan dari semua peserta
3.Peran
Observer
ü
Mengamati jalannya kegiatan acara
ü
Menilai dan mencatat perilaku verbal dan nonverbal dari semua
peserta
ü
Melakukan Evaluasi dengan
mengajukan pertanyaan
ü
Mengingatkan coleader tentang
waktu kegiatan
ü
Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
ü
Membuat laporan penyuluhan
4.Peran
Fasilitator
ü
Memotifasi peserta untuk
mengajukan pertanyaan
ü
Membuat absensi bagi peserta
penyuluhan
ü
Memfasilitasi kegiatan penyuluhan
G. Rencana Kegiatan
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1
|
5 menit
|
Pembukaan :
Salam pembuka
Memperkenalkan diri, menjelaskan topik penyuluhan dan tujuan
penyuluhan, dan kontrak
waktu
|
Mendengarkan
dan menjawab salam
|
2
|
30 menit
|
Penyajian :
1.
Mengkaji pengetahuan klien
dan keluarga tentang DBD
2.
Menjelaskan materi tentang :
Pengertian, penyebab, tanda dan gejala Penatalaksanaan, Pencegahan DBD.
3.
Memberi kesempatan untuk
bertanya.
4.
Menjawab pertanyaan
5.
Memberi kesempatan pembimbing
untuk memberi masukan
|
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
dan
memperhatikan.
Mengajukan pertanyaan bila kurang mengerti.
Mendengarkan dan memperhatikan.
Mendengarkan dan memperhatikan
|
3
|
10 menit
|
Penutup :
1.
Melakukan evaluasi dengan
memberikan pertanyaan.
2. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
3.
Mengucapkan salam penutup.
|
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Menjawab salam
|
H. Daftar Pertanyaan
Daftar
pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada klien dan keluarga, yaitu :
« Sebutkan penyebab dari DBD
« Sebutkan tanda dan gejala dari DBD
« Sebutkan cara penularan penyakit DBD
« Sebutkan pertolongan pertama penderita DBD
« Sebutkan cara pencegahan DBD
I.
Penilaian Keberhasilan
Penilaian keberhasilan dari penyuluhan adalah dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada klien dengan kriteria :
a.
Mampu menjawab 4-5 pertanyaan
dengan benar kategori BAIK
b. Mampu menjawab 2-3 pertanyaan
dengan benar kategori CUKUP
c. Mampu menjawab 1 atau tidak
mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar kategori KURANG
J. Daftar
Pustaka
Mansjoer, A. (2003) Kapita Selecta Kedokteran. Jilid II, Ed 3. Media Aesculapius: Jakarta
Misnadiarly. (2009) Demam Berdarah Dangue. Pustaka Populer Obor: Jakarta
Nadusel, H. (2007) Cara Mudah Mengalahkan DBD. Buku
Kompas: Jakarta
Ngastiyah. (2005) Perawatan
Anak Sakit. EGC:
Jakarta
MATERI
Pengertian
Demam Berdarah Dangue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya dengan
ciri-ciri demam tiba-tiba tanpa ada sebab jelas yang dapat menyebabkan
kematian (Mansjoer, Arif. 2003).
Penyebab dan Ciri Nyamuk
Aedes Aegypti
·
Demam Berdarah dangue
disebabkan oleh virus dangue
· Virus dangue penyebab DBD memerlukan bantuan nyamuk untuk berpindah
ketubuh manusia. Nyamuk yang lebih
sering sebagai pembawa virus dangue adalah nyamuk betina belang-belang
hitam-putih Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Ngastiyah, 2005).
Tanda dan Gejala
·
Mendadak demam tanpa ada sebab
yang jelas
·
Muka Merah
·
Badan lemah
·
Tanda-tanda perdarahan seperti
bintik-bintik merah pada kulit seperti digigit nyamuk
·
Perdarahan hidung (mimisan)
·
Dapat muntah atau berak darah
·
Kadang –kadang sakit uluhati
·
Bila sudah parah penderita
gelisah, ujung kaki dan tangan dingin disebut syok (Nadusel, Handrawan. 2007).
Bagaimana Cara Membedakan Demam pada Penyakit DBD dan
Demam pada
Penyakit Lain…………?
Sepintas kelihatan
tidak ada bedanya demam berdarah dangue dengan demam pada penyakit lainnya,
namun bila diamati, demam pada demam berdarah dangue menunjukkan sifat yang
sfesifik, yaitu “Demam Pelana Kuda” artinya apabila demam pasien demam
berdarah dangue dibuat grafik, gambaran demamnya menyerupai gambar pelana
kuda. Setelah demam selam 3 hari, demam
akan mereda sendiri pada hari keempat, kemudian demam muncul kembali sampai
hari kelima, dan lalu dengan sendirinya mereda lagi (Nadusel, 2007).
Dilihat dari gejala
demam ini penyakit demam berdarah dangue
dibagi atas tiga fase yaitu, fase demam tinggi 1-3 hari disertai sakit kepala,
nyeri sekujur tubuh, nyeri uluhati, mual muntah kadang disertai bercak merah di
kulit. Fase kritis demam turun pada hari
ke 4-5 sehingga ini yang mengecohkan orang tua, seolah terjadi kesembuhan
sehingga kemungkinan terjadinya “Dangue
Syock Syndrome” renjatan karena perdarahan atau kebocoran plasma,
depresi sum-sum tulang ditandai penurunan thrombocyt
dan leucocyt. Perdarahan berupa mimisan, gusi berdarah,
berak warna hitam, muntah darah, perdarahan di bawah kulit berupa bintik-bintik
kemerahan mirip bekas gigitan nyamuk. Hari ke 6-7 disebut fase masa penyembuhan
(Widodo,
2009).
Bagaimana Mengetahui Bahwa
Perdarahan Kulit Benar Suatu
Tanda Perdarahan Demam Berdarah Dangue
Jika pasien demam mempelihatkan bintik merah mirip bekas
gigitan nyamuk, lakukan peregangan kulit di area sekitarnya dengan jari. Jika kemudian bintik merah yang dicurigai
bintik perdarahan tampak lebih pudar merahnya, kemungkinan bukan bintik
perdarahan demam berdarah dangue.
Sebaliknya, jika pada saat kulit diregangkan bintiknya tidak pudar,
kemungkinan benar tanda perdarahan demam berdarah dangue (Misnadiarly, 2009).
Tes Tourniquet/ Tes Rumple
Leede, tes ini cara awal paling sederhana bila
suatu demam dicurigai sebagai infeksi dangue. Cara melakukannya dengan alat tensimeter, bebatan dilengan atas
dipertahankan pada tekanan atas ditambah tekanan bawah dibagi dua, tunggu 5 menit
lalu perhatikan apakah didaerah kulit lipatan siku dibawah bebatan atau di
lengan bagian bawah ada bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk. Jika
ada berarti positif infeksi dangue.
Tanpa tensimeter kita dapat melakukannya sendiri dengan membebat lengan atas
menggunakan sapu tangan dengan tekanan secukupnya, setelah lima menit,
perhatikan apakah ada keluar bintik merah jika ada langsung ke dokter (Misnadiarly, 2009).
Cara Penularan
Penularan virus dangue dimulai dari adanya virus di
dalam tubuh pasien yang sedang terserang virus dangue, kemudian apabila ada nyamuk Aedes aegypti menggigit
tubuh si pengidap virus, virus akan bersiklus hidup di dalam tubuh nyamuk
termasuk di dalam air liurnya. Nyamuk
yang di dalam tubuhnya sudah bervirus lalu memindahkannya ke tubuh orang sehat
setelah menggigitnya.
Begitu seterusnya terjadi, virus dangue berpindah dan berpindah lagi
ke banyak tubuh sehat lainnya melalui gigitan nyamuk bervirus, bila orang yang
ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh maka ia akan menderita DBD (Nadusel,
Handrawan. 2007).
Bagaimana Cara Hidup
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus……..?
·
Nyamuk Aedes aegypti suka tinggal di dalam rumah yang sejuk, lembab, gelap
dan berbau manusia, hinggapnya di barang-barang yang bergelantungan di kamar.
·
Nyamuk Aedes aegypti menghisap darah manusia pada jam-jam tertentu yaitu,
pagi hari pukul 06.00-09.00, dan sore hari pukul 15.00-17.00, diluar jam
tersebut nyamuk betina hinggap di air jernih/ bersih dalam wadah tergenang
untuk bertelur seperti :
1)
Barang bekas berisi air hujan
di pekarangan misalnya tempurung kelapa, kaleng bekas, ban bekas, gelas bekas
frutamin, oki jeli, botol aqua
2)
Wadah penyimpanan air di dalam
rumah. Misalnya WC/ bak mandi, tempayan, gentong, kotak penampung air di alas
kulkas, air pas bunga, baki penampung air dispenser dan tempat makan
anjing atau burung (Misnadiarly, 2009)
·
Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di
rumah, juga terdapat nyamuk Aedes
albopictus yang senang hidup di luar rumah, dan dikebun yang rindang
Siapa Saja yang Terkena
DBD …..? dan Mengapa Anak Sering Terkena
Penyakit DBD……..?
DBD
paling banyak menyerang anak dibawah usia 15 tahun tetapi dapat pula
menyerang orang dewasa.
Cara
hidup nyamuk Aedes aegypti kiranya menjadi sebab anak balita mudah
terserang demam berdarah, karena balita membutuhkan tidur pagi, siang dan sore
hari. Sarang nyamuk selain di rumah,
juga banyak dijumpai di sekolah, apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab
dan anak sekolah pada umumnya berada di sekolah pada pagi dan sore hari. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai
tempat berkumpulnya anak-anak yang rentan terhadap penyakit demam berdarah
dangue merupakan tempat yang potensial untuk terjadinya penularan penyakit ini (Misnadiarly,
2009).
Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di
rumah, juga terdapat nyamuk Aedes
albopictus yang senang hidup di luar rumah, dan dikebun yang rindang,
sehingga anak dapat juga terkena gigitan nyamuk kebun tersebut di sore hari
tatkala bermain. Faktor daya tahan tubuh
anak yang belum sempurna seperti halnya orang dewasa dan sering kali anak sulit
makan makanan bergizi juga merupakan faktor mengapa anak lebih banyak terkena
penyakit demam berdarah dangue (Misnadiarly, 2009).
Pertolongan Pertama
Apabila keluarga menemukan tanda dan gejala seperti:
anggota keluarga mendadak panas tinggi tanpa ada sebab jelas, badan lemah, maka
:
·
Penderita segera diberi obat penurun panas golongan
parasetamol.
·
Beri kompres hangat
·
Beri minum yang banyak 8 gelas dalam
satu hari seperti air, susu, sirop dan oralit.
·
Jika dalam waktu dua hari panas
tidak turun atau timbul tanda gejala lanjut berupa bintik-bintik merah pada
kulit seperti gigitan nyamuk, muntah-muntah, dan mimisan. Dianjurkan segera
membawa anggota keluarga yang demam ke dokter atau puskesmas terdekat untuk segera mendapatkan pemeriksaan
dan pengobatan (Misnadiarly, 2009).
Cara pencegahan
Vaksin/ obat untuk penyakit
DBD ini belum ditemukan. Cara yang tepat
untuk mencegah adalah :
a. Terhadap Lingkungan
·
Perilaku hidup sehat terutama
meningkatkan kebersihan lingkungan.
·
Pemberantasan sarang nyamuk
bersama-sama, di rumah, di sekolah, di rumah sakit, di tempat ibadah dan rumah makan (Misnadiarly, 2009).
b. Terhadap Nyamuk Perantara
Pemberantasan nyamuk Aedes
aegypti jentik dan induknya.
1)
Cara memberantas jentik
dilakukan dengan 3 M Plus yaitu :
Menguras, Menutup,
dan Mengubur. Artinya :
·
Menguras bak mandi seminggu
sekali
·
Menutup rapat tempat
penyimpanan air
·
Mengubur barang-barang bekas
yang tidak dipakai dan dapat menampung air hujan (kaleng bekas, ban bekas,
botol bekas, gelas bekas frutamin, agua, oki jeli dan lain-lain)
· Membersihkan dan mengganti air
tempat minum binatang tiap hari (burung, anjing, babi dan lain-lain)
·
Mengganti air vas bunga
seminggu sekali
·
Membersihkan tanaman yang
berpelepah dari tampungan air hujan
·
Membersihkan air pada kotak di
belakang kulkas
·
Membersihkan air tempat
penampungan air dispenser
·
Menaburkan bubuk abate pada
tempat penampungan air yang sulit di kuras.
2)
Cara memberantas nyamuk dewasa
seperti :
·
Jangan menggantung baju bekas
pakai, di kamar
·
Pengasapan/ foging pada daerah dimana dijumpai
penderita DBD
·
Memasang kasa nyamuk pada
ventilasi rumah (Misnadiarly, 2009).
c.
Terhadap Diri Kita
1)
Memperkuat daya tahan tubuh
dengan makan makanan bergizi tiap hari
2)
Melindungi diri dari gigitan
nyamuk yakni :
·
Memakai kelambu saat tidur pagi
dan sore hari
·
Memakai lation anti nyamuk saat
bermain di kebun
·
Jika kelas gelap dan lembab
semprot dengan obat nyamuk lebih dahulu sebelum pelajaran dimulai (Misnadiarly,
2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar